Langsung ke konten utama

Cerita Perjalanan HidupKu - Part 2

Setelah menempuh pendidikan MTS aku melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Kembangbahu banyak hal menarik yang patut aku ceritakan. Ketika itu saat kelas 1 tepatnya ujian semester beberapa mata pelajaranku mendapatkan nilai 100 sampai-sampai para guru yang tidak mengajarku penasaran denganku. Alhamdulillah sejak kelas 1 sampai lulus aku mendapatkan peringkat 1-3.

Ada hal yang lucu waktu itu hpku sering dipinjam temenku namanya Tyo untuk smsan sama pacarnya, suatu ketika ada teman sekolahku yang sms aku, dan lucunya temanku tyo ini malah menembak temanku tersebut atas nama diriku. Iya, pasalnya tyo sudah tau bahwa teman perempuanku itu suka aku dan sering juga main ke rumahku dia itu namanya Siti.

Waktu itu aku tidak tau apa-apa. Beberapa hari berlangsung saat smsan dengan siti kok beda kalimat di smsnya. Kemudian beberapa hari berikutnya aku diberi tau temanku tyo bahwa dia smsan dengan siti di hari malam Minggu dan menembak si siti atas nama diriku, ternyata diterima. Sontak ketika itu aku kaget, aku harus bagaimana? Padahal aku tidak suka dengannya. Beberapa minggu berikutnya aku ceritakan yang sebenarnya kepada siti. Aku sedikit gak tega namun harus bagaimana lagi daripada aku membohongi perasaanku.

Ada cerita menarik lainnya yang mana aku di tembak seorang cewek. Waktu itu sengaja temanku yang namanya Fauzia mengajak aku ke toilet, aku pun nurut saja. Ternyata ada Yanti yang menungguku di sana, Fauzia ini satu geng sama Yanti. Kemudian di toilet Yanti mengutarakan perasaannya kepadaku. Dengan spontan aku menolaknya, ketika itu aku melihat ekspresi wajahnya begitu sedih dengan kepala tertunduk sungguh aku tak tega dengannya.

Waktu SMA aku sudah masuk thoriqot tepatnya kelas 3 SMA, waktu itu aku sangat rajin sholat dan rajin berpuasa Senin Kamis. Terkadang aku dicari orang-orang hanya untuk meminta pijat. Iya, ketika itu profesiku sebagai tukang pijat. Lama-lama aku sadari bahwa profesi tukang pijat itu lumayan sengsara. Hal itu karena memijat orang butuh tenaga ekstra belum lagi orang yang terkena sesuatu "hal tak kasat mata" langsung menyerang kita oleh karena itu setelah lulus SMA aku berhenti menjadi tukang pijat.

Setelah ujian Nasional tepatnya saat menunggu kelulusan aku sering main ke rumah sahabatku waktu MTS dulu yakni Sumarto . Waktu itu kakak perempuan Sumarto yang bernama Darwati membeli rumah di Dsn. Nduri Mantup saat tasyakuran aku dan teman-temanku datang ke rumah tersebut sampai hingga aku dan teman-temanku sering main ke situ.

Dari situ awal mula aku ketemu mantan Istriku, namanya Manis Tri Musolim yang mana letak rumah Manis di depan rumah mbak Darwati. Untuk mendekati Manis aku berpura-pura pinjam pompa angin dan kemudian berkenalan dengannya. Ternyata Manis ini temanya Ira yang mana pernah aku ceritakan di Part - 2 sehingga kita nyambung ngobrolnya. Setelah aku kenal manis beberapa bulan kemudian kita jadian. 

Selang beberapa kemudian suami dari mbak Darwati membuka usaha jualan karpet lantai. Aku pun dan teman-temanku diajak gabung untuk jualan. Itulah kali pertama aku bekerja jualan karpet, awal mula mendapatkan pembeli sangat susah. Kemudian aku diajari oleh sahabatku, Sumarto cara menjual karpet dengan menggunakan trik. Maklum sumarto ini notabenenya penjual karpet di Madura sehingga dia sangat berpengalaman.

Aku mulai belajar sedikit demi sedikit karpet dari suami mbak Darwati harganya 35 ribu bisa aku jula 50 rb, 100 rb bahkan 150 rb. Iya, menggunakan trik yang telah diajarkan Sumarto namun dalam hatiku aku tidak suka dengan trik seperti itu yang nama trik tersebut bukan menjual karpet namun menghutangkan karpet. Awalnya kita menawarkan menghutangkan karpet sekiranya orang tersebut tertarik langsung kita tembak, dibeli cash aja pak atau bu aku beri harga murah harga segini gitu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Perjalanan HidupKu - Part 1

Inilah kisahku, perkenalan namaku Abu Tholib biasanya dipanggil Abu atau Tholib. Aku lahir di Lamongan Jawa Timur tepat di hari pahlawan, 10 November 1991. Saat aku lahir tidak ada bidan yang mendampingi ibuku. Upss.. bukan bidan dulu masih jarang bidan namun dukun beranak. Aku lahir dibantu bapakku sendiri kemudian para tetangga mendengar tangisanku pada datang ke rumahku meski demikian aku lahir dengan keadaan sehat. Ada hal menarik saat aku dalam kandungan yakni ibuku itu ngidam wedel (jeroan) ikan yang mana ibuku itu sangat senang dengan wedel ikan sampai-sampai banyak tetangga yang memberi wedel ikan kepada ibuku. Aku ingat dulu ibuku pernah berkata kepadaku bahwa dulu dikira oleh ibuku aku hitam karena banyak makan wedel ikan namun alhamdulilah aku lahir putih, lucu dan gemoy sehingga banyak orang yang suka denganku. Saat mengandungku ibuku juga sering makan telur ayam kampung rebus. Hal itu bertujuan agar aku cerdas. Kata ibuku, waktu mengandungku bapakku lebih rajin beribad

Perjalanan Hidupku

Sungguh perjalanan ini terasa melelahkan membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Perjalanan yang begitu banyak suka duka tetapi juga menjadi perjalanan yang berharga. Perjalanan yang membuka pikiran, membuka mata dan telinga untuk melihat keadaan sekitar. Perjalanan yang menunjukkan akan suatu kebenaran dan ketidakbenaran di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Tentu juga perjalanan yang mendewasakan. Seandainya saja dari dulu aku gak diganggu orang lain mungkin kehidupanku tidak seperti ini bisa jadi begitu indah. Namun nyatanya banyak orang yang telah menggangguku dengan maksud dan tujuan tertentu. Aku anggap semua ini ujianku dan aku yakin bahwa kalau aku bisa melewati ini semua insyaallah kehidupanku lebih bahagia. Perjalanan hidup memang tentang sebuah pilihan, setiap orang berhak untuk menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup walaupun sebenarnya kita sudah punya takdir masing-masing. Namun bukan berarti kita hanya