Inilah kisahku, perkenalan namaku Abu Tholib biasanya dipanggil Abu atau Tholib. Aku lahir di Lamongan Jawa Timur tepat di hari pahlawan, 10 November 1991. Saat aku lahir tidak ada bidan yang mendampingi ibuku. Upss.. bukan bidan dulu masih jarang bidan namun dukun beranak. Aku lahir dibantu bapakku sendiri kemudian para tetangga mendengar tangisanku pada datang ke rumahku meski demikian aku lahir dengan keadaan sehat.
Ada hal menarik saat aku dalam kandungan yakni ibuku itu ngidam wedel (jeroan) ikan yang mana ibuku itu sangat senang dengan wedel ikan sampai-sampai banyak tetangga yang memberi wedel ikan kepada ibuku. Aku ingat dulu ibuku pernah berkata kepadaku bahwa dulu dikira oleh ibuku aku hitam karena banyak makan wedel ikan namun alhamdulilah aku lahir putih, lucu dan gemoy sehingga banyak orang yang suka denganku.
Saat mengandungku ibuku juga sering makan telur ayam kampung rebus. Hal itu bertujuan agar aku cerdas. Kata ibuku, waktu mengandungku bapakku lebih rajin beribadah dan selalu melakukan sholat tahajud. Suatu ketika ibuku bermimpi melihat bulan yang begitu besar bulan tersebut seukuran matahari terbenam, senja. Mimpi tersebut ditafsirkan oleh pakdeku bahwa kelak di usia senja, lanjut usia aku menjadi orang yang berkedudukan tinggi. ~Entahlah
Sejak kecil aku memang di sayangi orang tua, keluarga dan para tetangga. Waktu kecil aku itu sangat nakal sering ke warung tanpa bawa uang dan mengambil apa yang ada di warung lantas aku bawa pulang. Dan iya sering beli banyak mainan baik mobil-mobilan maupun robot-robotan namanya juga bocil.
Usia 6 tahun aku mulai masuk sekolah SD di SDN Pelang II tanpa PAUD dan TK. Maklum dulu tidak ada yang namanya PAUD dan TK di daerahku. Sejak kelas 1 sampai kelas 4 aku tidak pernah mendapatkan peringkat malah ada nilai merah di salah satu mata pelajaranku tepatnya waktu kelas 3. Alhamdulillah setelah khitan tepatnya menginjak kelas 5 aku mulai mendapatkan peringatan. Setelah lulus SD aku melanjutkan sekolah di MTS Ma'arif Puter.
Di MTS aku sering mendapatkan peringkat 1-3 sampai lulus. Kebiasaanku waktu MTS itu kalau ada tugas dari guru di papan dan murid-murid di suruh maju mengerjakan aku langsung maju kedepan mengerjakan tugas tersebut langsung di papan yang mana teman-teman masih mengerjakan tugas di buku mereka. Iya, mendahului teman-teman. Metode belajarku dulu itu menghafal mata pelajaran. Beberapa bulan sebelum ujian aku sudah belajar dan menghafal sehingga waktu ujian tiba, aku sekedar membuka buku untuk mempertajam ingatanku bisa dikatakan tidak belajar. Sejak kelas 1 sampai kelas 2 aku bergabung OSIS dan kelas 3 bergabung MPK. Aku juga sangat suka waktu Kemah Pramuka. Hal itu karena bagiku berkemah kegiatannya menyenangkan dan tentunya banyak mendapatkan kenalan. Iya, tentunya kenalan para wanita sekolah lainnya.
Saat MTS itulah aku merasakan yang namanya jatuh cinta "cinta monyet". Ketika bertemu dengannya jantungku terasa berdebar kencang, menatapnya pun dekat dengannya membuatku bahagia apalagi ketika dia menerima cintaku begitu senangnya hatiku. Saat itu kelas 2 aku berpacaran sama dia, namanya Citra anak yang paling cantik di sekolahku. Citra seangkatan denganku dan kebetulan 1 kelas denganku. Citra itu selain cantik anaknya juga pinter dan banyak teman-teman yang suka otomatis aku banyak saingannya. Selama berpacaran kita sering kirim surat, dulu jarang teman-teman yang punya HP ada sih namun hanya anak orang kaya saja. Meski sebatas kirim-kiriman surat saja namun hatiku terasa begitu bahagia ketika membaca surat dari Citra, sampai terkadang hari berikutnya mengeluangkan waktu untuk membaca ulang surat dari Citra. Tak lupa mencium harumnya surat cinta tersebut dengan rasa begitu bahagia.
Namun kado ultah pertama yang aku dapatkan malah bukan dari pacarku namun temen wanitaku yang suka padaku namanya umu orangnya cantik, pintar dan banyak yang suka padanya. Kado pertamaku itu kemeja namun sayangnya kekecilan yang mana langsung aku berikan kepada sahabatku namanya sumarto. Dulu waktu ultah itu disiram air, dilempar tepung dan juga telur otomatis kita seru-seruan meski tanpa kue ultah.
Dulu waktu MTS itu aku orangnya pendiam namun banyak teman wanita yang suka curi pandang kepadaku diantaranya Ida sahabat pacarku orangnya cantik, imut dan pintar; Begitu juga dengan Winarti; dan Nia yang suka curi pandang kepadaku tak ketinggalan si umu. Iya, bisa dikatakan waktu itu banyak teman wanita yang suka kepadaku.
Awal masuk MTS aku itu naik sepeda dan kemudian lama-lama sepakat dengan teman-teman mencari tumpangan kepada orang-orang yang searah ke sekolahan. Saat-saat itu aku begitu senang karena banyak temannya baik laki-laki maupun wanita sehingga suasana waktu mencari tumpangan meriah penuh dengan canda tawa. Apalagi ada si Ira wanita cantik, putih dan sungguh menggoda yang mana Ira ini adik kelasku. Biasanya si Ira ini digoda teman-temanku begitu juga aku yang tak mau ketinggalan untuk menggodanya. Terkadang kesiangan tidak mendapatkan tumpangan, kita bolos main PS sampai waktu pulang sekolah baru pulang ke rumah. Namun itu jarang, yang sering sih teman-teman yang niat bolos sekolah. Iya, begitulah kenalan remaja.
Komentar
Posting Komentar