Setelah menempuh pendidikan MTS aku melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Kembangbahu banyak hal menarik yang patut aku ceritakan. Ketika itu saat kelas 1 tepatnya ujian semester beberapa mata pelajaranku mendapatkan nilai 100 sampai-sampai para guru yang tidak mengajarku penasaran denganku. Alhamdulillah sejak kelas 1 sampai lulus aku mendapatkan peringkat 1-3.
Ada hal yang lucu waktu itu hpku sering dipinjam temenku namanya Tyo untuk smsan sama pacarnya, suatu ketika ada teman sekolahku yang sms aku, dan lucunya temanku tyo ini malah menembak temanku tersebut atas nama diriku. Iya, pasalnya tyo sudah tau bahwa teman perempuanku itu suka aku dan sering juga main ke rumahku, dua itu namanya Siti.
Waktu itu aku tidak tau apa-apa. Beberapa hari berlangsung saat smsan dengan siti kok beda kalimat di smsnya. Kemudian beberapa hari berikutnya aku diberi tau temanku tyo bahwa dia smsan dengan siti di hari malam Minggu dan menembak si siti atas nama diriku, ternyata diterima. Sontak ketika itu aku kaget, aku harus bagaimana? Padahal aku tidak suka dengannya. Beberapa minggu berikutnya aku ceritakan yang sebenarnya kepada siti. Aku sedikit gak tega namun harus bagaimana lagi daripada aku membohongi perasaanku.
Ada cerita menarik lainnya yang mana aku di tembak seorang cewek. Waktu itu sengaja temanku yang namanya Fauzia mengajak aku ke toilet, aku pun nurut saja. Ternyata ada Yanti yang menungguku di sana, Fauzia ini satu geng sama Yanti. Kemudian di toilet Yanti mengutarakan perasaannya kepadaku. Dengan spontan aku menolaknya, ketika itu aku melihat ekspresi wajahnya begitu sedih dengan kepala tertunduk sungguh aku tak tega dengannya.
Waktu SMA aku sudah masuk thoriqot tepatnya kelas 3 SMA, waktu itu aku sangat rajin sholat dan rajin berpuasa Senin Kamis. Terkadang aku dicari orang-orang hanya untuk meminta pijat. Iya, ketika itu profesiku sebagai tukang pijat. Lama-lama aku sadari bahwa profesi tukang pijat itu lumayan sengsara. Hal itu karena memijat orang butuh tenaga ekstra belum lagi orang yang terkena sesuatu "hal tak kasat mata" langsung menyerang kita oleh karena itu setelah lulus SMA aku berhenti menjadi tukang pijat.
Setelah ujian Nasional tepatnya saat menunggu kelulusan aku sering main ke rumah sahabatku waktu MTS dulu yakni Sumarto. Waktu itu kakak perempuan Sumarto yang bernama Darwati membeli rumah di Dsn. Nduri saat tasyakuran aku dan teman-temanku datang ke rumah tersebut sampai hingga aku dan teman-temanku sering main ke situ.
Dari situ awal mula aku ketemu mantan Istriku, namanya Manis Tri Musolim yang mana letak rumah Manis di depan rumah mbak Darwati. Untuk mendekati Manis aku berpura-pura pinjam pompa angin dan kemudian berkenalan dengannya. Ternyata Manis ini temanya Ira yang mana pernah aku ceritakan di atas sehingga kita nyambung ngobrolnya. Setelah aku kenal manis beberapa bulan kemudian kita jadian.
Selang beberapa kemudian suami dari mbak Darwati membuka usaha jualan karpet lantai. Aku pun dan teman-temanku diajak gabung untuk jualan. Itulah kali pertama aku bekerja jualan karpet, awal mula mendapatkan pembeli sangat susah. Kemudian aku diajari oleh sahabatku, Sumarto cara menjual karpet dengan menggunakan trik. Maklum sumarto ini notabenenya penjual karpet di Madura sehingga dia sangat berpengalaman.
Aku mulai belajar sedikit demi sedikit karpet dari suami mbak Darwati harganya 35 ribu bisa aku jual 50 rb, 100 rb bahkan 150 rb. Iya, menggunakan trik yang telah diajarkan Sumarto namun dalam hatiku aku tidak suka dengan trik seperti itu yang nama trik tersebut bukan menjual karpet namun menghutangkan karpet. Awalnya kita menawarkan menghutangkan karpet sekiranya orang tersebut tertarik langsung kita tembak, dibeli cash aja pak atau bu aku beri harga murah harga segini gitu.
Komentar
Posting Komentar