Langsung ke konten utama

Cerita Perjalanan HidupKu - Part 3


Lulus SMA aku mendapatkan pekerjaan sebagai Admin Ekspedisi di PT. Karunia Alam Segar (Mie Sedaap) tepatnya 1 September 2009 aku mulai bekerja. 1 tahun setelahnya karena kerjaku bagus aku diangkat menjadi karyawan tetap. Akhir Tahun 2010 aku memutuskan untuk menikah dengan pacarku yakni Manis Tri Musolim. Dalam berumahtangga dengan Manis, aku berusaha mandiri. Memang waktu itu aku tidak bisa membeli rumah namun aku berusaha kontrak rumah. Setahun kontrak rumah di kampung Ds. Peganden Manyar Gresik habis kontrakannya istri minta pindah kontrakan. Hal itu karena di kontrakan yang aku tempati saat itu banyak tikusnya. Aku pun menurutinya hingga mendapatkan kontrakan di perumahan tak jauh dari Ds. Peganden namun kontraknya harus langsung bayar 2 tahun, aku seh ok ok saja.

Manis memang sangat mencintaiku namun sayangnya dia sangat ngambekan, dikit-dikit ngambek sampai terkadang aku tidak tahan dengan sikapnya. Beberapa bulan berlalu karena istri di rumah sendiri tanpa kesibukan apapun katanya dia jenuh ingin bekerja saja. Awal mulanya aku tidak memperbolehkannya namun dia terus ngotot ingin bekerja akhirnya aku pun mengiyakannya kemudian aku memasukkannya kerja di Pabrik tempatku bekerja.

Aku berumahtangga dengan Manis cuma bertahan 1,5 tahun saja dan belum dikaruniai anak. Hal itu karena kita sering bertengkar, maklum usia kita sama-sama muda masih labil. Dulu aku pernah berlinang air mata saat berangkat kerja, aku merasa sudah tidak tahan dengannya. Kala itu aku serius dalam menjalani rumah tangga namun apa dikata dianya seperti itu, dikit-dikit ngambek kalau tidak gitu kita ribut.

Suatu ketika aku ribut dengan manis sampai dia pulang ke rumah orang tuanya dengan dijemput kakaknya. Padahal waktu itu baru saja pindah kontakan di perumahan Peganden Asri. Dalam hatiku, kok begitu keterlaluan. Beberapa hari aku diamkan, kemudian aku datang ke rumah orang tuanya aku ajak pulang namun dia menolak. Dia minta kalau aku tidak pulang ke rumah orang tuanya dia minta cerai.

Selang beberapa waktu kemudian aku pun mengurus penceraian. Waktu pendaftaran penceraian karena aku masih mangkel karena Manis minta cerai dengan alasannya, aku akalin dia Manis yang menggugat dan aku sebagai tergugat sehingga aku tidak menghadiri sidang penceraian tidak masalah malah hal itu menjadikan sidang cepat selesai. Meski demikian waktu pendaftaran penceraian aku yang membiayai.

Saat proses persidangan penceraian ketika itu aku diberi pesan oleh seseorang yang mana orang tersebut yang mengantarkan undangan jadwal sidang. Beberapa kali mengantarkan undangan sidang namun tidak pernah ketemu dengan, karena itu aku sedang bekerja dan berdomisili di Gresik. Baru kali pertama bertemu beliau bilang bahwa aku ini orang "ngerti" padahal aku merasa tidak bisa apa-apa. Kemudian kita ngobrol banyak hal dan aku bilang rencanku habis ini mau kuliah. Beliau berpesan kalau kuliah jangan mengingat wanita, pacaran ya pacaran namun jangan bertunangan dulu sebelum aku sukses. "Hal itu karena orang seperti aku banyak yang suka, menjadi rebutan", tuturnya. Aku pun mengiyakannya.

Menjadikan aku sakit hati dengan mantan istriku itu, saat surat duda atau janda belum keluar dia malah sudah lamaran sungguh keterlaluan. "Ah sudahlah dia bukan jodohku", aku pupus gitu dalam hatiku. Setelah cerai aku mau dijodohkan dengan wanita kampungku. Dia cantik, lulusan pondok lagi namun aku tidak suka dengan keluarganya sehingga aku menolaknya.

Kemudian setelah itu aku dekat dengan wanita hingga pada akhirnya berpacaran dengannya. Via nama pacarku dulu, dia anak Rembang yang bekerja di PT. Karunia Alam segar (Mie Sedaap). Sempat berpacaran beberapa bulan namun sayangnya orang tuaku tidak menyetujuinya. Hal itu karena jarak Rembang jauh. Kata orang tuaku, carilah istri yang dekat-dekat saja Lamongan ataupun Gresik saja.

Dengan berat hati aku memutuskan Via. Kala itu Via berlinang air mata mendengar kata putus dariku. Aku akui Via ini sangat baik, sangat perhatian dan sangat pengertian. Terkadang hingga saat ini, aku merasa bersalah dengan dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Perjalanan HidupKu - Part 1

Inilah kisahku, perkenalan namaku Abu Tholib biasanya dipanggil Abu atau Tholib. Aku lahir di Lamongan Jawa Timur tepat di hari pahlawan, 10 November 1991. Saat aku lahir tidak ada bidan yang mendampingi ibuku. Upss.. bukan bidan dulu masih jarang bidan namun dukun beranak. Aku lahir dibantu bapakku sendiri kemudian para tetangga mendengar tangisanku pada datang ke rumahku meski demikian aku lahir dengan keadaan sehat. Ada hal menarik saat aku dalam kandungan yakni ibuku itu ngidam wedel (jeroan) ikan yang mana ibuku itu sangat senang dengan wedel ikan sampai-sampai banyak tetangga yang memberi wedel ikan kepada ibuku. Aku ingat dulu ibuku pernah berkata kepadaku bahwa dulu dikira oleh ibuku aku hitam karena banyak makan wedel ikan namun alhamdulilah aku lahir putih, lucu dan gemoy sehingga banyak orang yang suka denganku. Saat mengandungku ibuku juga sering makan telur ayam kampung rebus. Hal itu bertujuan agar aku cerdas. Kata ibuku, waktu mengandungku bapakku lebih rajin beribad

Perjalanan Hidupku

Sungguh perjalanan ini terasa melelahkan membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Perjalanan yang begitu banyak suka duka tetapi juga menjadi perjalanan yang berharga. Perjalanan yang membuka pikiran, membuka mata dan telinga untuk melihat keadaan sekitar. Perjalanan yang menunjukkan akan suatu kebenaran dan ketidakbenaran di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Tentu juga perjalanan yang mendewasakan. Seandainya saja dari dulu aku gak diganggu orang lain mungkin kehidupanku tidak seperti ini bisa jadi begitu indah. Namun nyatanya banyak orang yang telah menggangguku dengan maksud dan tujuan tertentu. Aku anggap semua ini ujianku dan aku yakin bahwa kalau aku bisa melewati ini semua insyaallah kehidupanku lebih bahagia. Perjalanan hidup memang tentang sebuah pilihan, setiap orang berhak untuk menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup walaupun sebenarnya kita sudah punya takdir masing-masing. Namun bukan berarti kita hanya

Cerita Perjalanan HidupKu - Part 2

Setelah menempuh pendidikan MTS aku melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Kembangbahu banyak hal menarik yang patut aku ceritakan. Ketika itu saat kelas 1 tepatnya ujian semester beberapa mata pelajaranku mendapatkan nilai 100 sampai-sampai para guru yang tidak mengajarku penasaran denganku. Alhamdulillah sejak kelas 1 sampai lulus aku mendapatkan peringkat 1-3. Ada hal yang lucu waktu itu hpku sering dipinjam temenku namanya Tyo untuk smsan sama pacarnya, suatu ketika ada teman sekolahku yang sms aku, dan lucunya temanku tyo ini malah menembak temanku tersebut atas nama diriku. Iya, pasalnya tyo sudah tau bahwa teman perempuanku itu suka aku dan sering juga main ke rumahku dia itu namanya Siti. Waktu itu aku tidak tau apa-apa. Beberapa hari berlangsung saat smsan dengan siti kok beda kalimat di smsnya. Kemudian beberapa hari berikutnya aku diberi tau temanku tyo bahwa dia smsan dengan siti di hari malam Minggu dan menembak si siti atas nama diriku, ternyata diterima. Sontak